Apa arti publikasi ilmiah bagi GRIGORI PERELMAN, seorang
matematikawan Rusia yang berhasil meretas satu dari tujuh problem matematika
tidak terselesaikan abad ini (solving unsolved problem) ? Mungkin tidak ada selain esensi publikasi itu sendiri, yaitu
diseminasi hasil penelitian. Perelman tidak pernah mempublikasikan karya
monumentalnya di jurnal ilmiah formal. Ia hanya meletakkannya di server
preprint arXiv, sebuah basis data yang menyimpan hampir sejuta makalah sains
dalam bentuk elektronik. Meski demikian, arXiv adalah tempat yang paling
visible, makalah yang masuk ke sana tidak pernah luput dari perhatian para
pakar sebidang. Ironis sekali, pencarian makalah monumental Perelman serta
sejumlah kutipannya di basis data Scopus atau ISI Thomson akan sia-sia. Atas
jasanya, Perelman dianugerahi satu juta dolar oleh Clay Mathematics Institute
di Boston, Amerika Serikat, penghargaan Himpunan Matematika Eropa, serta
penghargaan tertinggi matematika, Fields
Medal. Namun, semua hadiah ia tolak meski ia miskin, tinggal di sebuah
apartemen kontrakan murah bersama ibunya.
Dalam kehidupan normal, sikap Perelman ini tidak lazim dan
dapat dianggap sebagai ilmuwan sufi atau ekstrim kanan. Kini, aktivitas ilmuwan
sudah dibalut oleh selimut profesionalisme, dimana semua jasa harus dibayar
dengan penghargaan berbentuk insentif, hibah, promosi jabatan, dan sejenisnya.
Namun, kerena para pemberi penghargaan tidak selalu paham dengan klaim hasil
penelitian, umumnya mereka menggantungkan keputusan pada jurnal mapan.
Asumsinya, jika sudah dipublikasikan di jurnal mapan, maka klaim sudah dapat
diperiksa oleh ahlinya. Semakin baik jurnal, semakin ketat pemeriksaan ahli.
Di tengah meledaknya pertumbuhan jurnal open access dengan
klaim “internasional” mudah dipahami keberadaan jurnal yang menawarkan daerah
ekstrim kiri yang sangat bertentangan dengan idealisme Perelman. Inilah yang
ditengarai oleh Jeffrey Beall, seorang pustakawan dengan jabatan associate
professor di Universitas Colorado, Amerika Serikat.Beall mendefinisikan ‘jurnal
pemangsa (predatory journal)’ sebagai jurnal yang tujuan utamanya semata-mata
komersial. Diperkirakan ada sekitar 300 penerbit atau 4000 jurnal predator
beroperasi saat ini, suatu jumlah yang agak merepotkan jika kita mau berhati-hati
memilih jurnal
"I'm not interested in money or fame. I don't want to be on display like an animal in a zoo. I'm not a
hero of mathematics. I'm not even that successful, that is why I don't
want to have everybody looking at me" -Grigoriy Yakovlevich (Grisha) Perelman-
No comments:
Post a Comment