Sunday, July 1, 2012

CHRONICS 2012 "Experience and Glory"

 Pagi itu, kesibukan kuliah sedang padat-padatnya, gazebo Teknik Mesin terlihat serius menyambut selaras dengan keseriusan mahasiswa-mahasiswa yang berpacu dengan waktu untuk mencapai garis deadline dari tugas-tugas yang ada, pada saat itu hape saya pun berdering. Awalnya, saya agak acuh dengan suara yang saya sudah tahu itu merupakan tanda SMS masuk, karena otak saya langsung mengirimkan sinyal bahwa paling itu SMS jarkom angkatan atau dari temen yang menanyakan tentang tugas. Saya pun duduk terlebih dahulu di gazebo dan membuka SMS tersebut. SMS yang saya baca pun seakan bisa membuang kejenuhan dan membuka peluang untuk membuang semua penat perkuliahan yang ada. SMS yang saya terima berasal dari teman Teknik Industri bernama Felice yang berisi ajakan tentang untuk bergabung dengan tim yang telah berisikan Sudin dan Aldi (keduanya juga dari Teknik Industri). Pada dasarnya saya telah tahu tentang acara Chronics ini, secara umum Chronics adalah lomba tingkat nasional di bidang desain produk dan ergonomi, dimana pada tahun 2012 menyandang tema tentang perancangan produk untuk orang berkebutuhan khusus. Singkat cerita, karena membutuhkan penyegaran dan pelarian dari urusan kuliah, riset dosen dan blablabla, saya pun memutuskan ikut bergabung dengan tim yang akan berjuang selama beberapa bulan ke depan. 

Kami pun dengan semangat berkumpul untuk menentukan ide dan rencana kerja, ketahuilah kawan, tahapan yang paling sulit dalam suatu proses adalah memulainya. Memang sulit mencari ide dan mematangkannya, diperlukan lebih dari sekali pertemuan sehingga pada akhirnya kami memutuskan untuk memilih ide tentang penggunaan huruf Braille sebagai tema rancangan produk kami. Oh iya, kami memutuskan untuk menamai tim kami dengan nama Anak Ajaib, ntah bagaimana nama ini muncul, namun nama anak ajaib seperti dapat memberikan energi lebih dan semangat kebersamaan dalam tim kami. Tahapan awal pun kami jalani. Pembuatan mini proposal dengan tekad bersama dan kepercayaan diri tim yang tinggi tetapi tetap rendah hati pun menjadi kekuatan kami. Singkat kata, mini proposal pun kami kirim. Rancangan alat yang telah kami buat, kami namakan BIRACLE yang merupakan singkatan dari "Braille for Miracle". Kami berharap rancangan alat ini tidak hanya memberikan keajaiban bagi kaum disable, tetapi juga bagi tim kami agar dapat menembus putaran final, atau bahkan menjuarai Chronics 2012. Target awal kami sudah mantap, menjadi salah satu tim yang masuk 15 besar untuk berangkat ke Yogyakarta. Kemudian kami pun pasrah tentang apa hasilnya, yang penting kami telah melakukan yang terbaik dan tidak akan menyesali apa pun hasilnya nanti.

Setelah beberapa minggu, pengumuman pun dikeluarkan. Alhamdulillah, proposal kami masuk 15 besar, kami cukup bahagia tentang hasil ini. Sangat memuaskan, pengorbanan kami memberikan hasil yang sangat baik. Kami pun hanya sebentar ber-euforia dan kembali fokus untuk melengkapi semua kebutuhan yang ada. Mulai dari mencari dana, membuat prototipe alat dan memantapkan proposal. Sehingga pada saatnya, kami pun telah siap dengan semua perlengkapan perang yang ada. Pada hari keberangkatan ke Jogja, tim kami berkumpul pagi sekali dari depok menuju ke Stasiun Senen untuk menaiki kereta Gajah Wong menuju ke Jogja. Jam 09.00 WIB (ya, ada telatnya juga lah) kereta pun berangkat dari Stasiun Senen. Perjalanan memakan waktu 8-9 jam. Dimana kami sampai di Jogja sekita waktu maghrib.

Sesampainya di Jogja, kami langsung menuju penginapan dan melakukan persiapan untuk babak presentasi awal keesokan harinya. Ya, perjuangan putaran final Chronics 2012 pun dimulai . . . .

Pada pukul 08.00 WIB keesokan harinya kami pun tiba di UGM sebagai tempa penyelengaraan Chronics 2012. Kami disambut panitia yang sangat ramah dan LO yang luar biasa dimana nantinya LO ini akan menjadi sahabat baru kami dari Jogja, namanya Dimas.

Di hari pertama, setalah melewati photo session kami pun bersiap menghadapi presentasi awal. Presentasi kami lakukan dengan membawa prototipe alat dan Alhamdulillah kami mampu melewati tahap presentasi dengan baik, walaupun kami gak tahu hasilnya. Yang penting kami telah mengeluarkan jurus ampuh kami " Man jadda wajada". Sisa-sisa ketegangan yang ada coba kami hapuskan dengan sedikit canda tawa dan berkenalan dengan anggota tim lainnya.

 
Di hari kedua, diadakan study case, dimana ini adalah tahapan paling seru. Kita hanya diberi waktu 2 jam mulai dari diterjunkan ke lapangan untuk mendesain alat sesuai dengan permasalahan yang dihadapi di tempat kita melakukan study sampai ke presentasi. Ketangkasan, kecepatan, ketelitian dan kerjasama amat sangat penting dalam tahapan ini. Hal yang lebih menegangkan adalah di akhir hari ke-2 ini akan diumumkan 7 tim dengan nilai terbaik hasil presentasi hari pertama dan study case yang akan masuk ke tahapan babak terakhir.

Pada awalnya kami tidak yakin dengan ide yang kami bawakan untuk tahapan study case ini. Mungkin dalam diri kami masing-masing sudah tertanam pikiran " Ya, semoga aja cukup untuk membawa kami ke babak terakhir ". Tapi semua hal berubah setalah kami melakukan presentasi, semua keraguan yang ada berubah menjadi optimisme, semua wajah datar dan ketegangan yang hadir sebelum presentasi berubah menjadi senyum dan keyakinan untuk melaju ke babak selanjutnya. Tanpa kami kira, ternyata ide kami menuai pujian dari semua juri pada tahapan study case ini. Mungkin kata-kata "You won't know the result till you try" cukup mewakili kondisi kami saat itu, dan sepertinya mantera "Man jadda wajada" sudah mulai bekerja. Semoga saja kami lolos. Aamiin.
Waktu pengumuman pun tiba sore harinya, dan Alhamdulillah tim kami lolos ke babak selanjutnya sebagai tim terbaik kedua hasil penilaian yang merupakan hasi peringkat ke-3 presentasi hari pertama dan peringkat-1 hasil presentasi study case.

Keesokan harinya babak final digelar yang nerupakan babak presentasi akhir disertai dengan bazaar di Taman Pintar, Yogyakarta. Kami telah bertekad apapun yan terjadi, terjadilah. Yang penting lakukan yang terbaik, agar tidak ada penyesalan di akhir. Presentasi pun dilakukan . . . .

Pada sore harinya pengumuman pemenang pun tiba, saatnya ke-7 tim terbaik dikumpulkan dan suasana tegang pun meliputi semua tim, candaan yang coba diberikan panitia untuk mencairkan suasana tidak membantu dalam mengurangi ketegangan. Saat pengumuman akhirnya keluar . . .
 . . . . .Alhamdulillah Tim saya, TIM ANAK AJAIB dengan produk BIRACLE berhasil meraih JUARA 2 CHRONICS 2012 !!!!. . . . . . .
Walaupun tidak meraih juara pertama, tapi tim kami sudah cukup puas dengan tempat ke-2 ini. Karena memang harus diakui yang menjadi juara-1 menunjukkan performa lebih baik sepanjang kejuaraan CHRONICS 2012 ini.


 
Setelah itu perjalanan baru pun, dimulai, yaitu perjalanan pulang ke Depok. Selamat tinggal Yogyakarta, terima kasih untuk sebuah petualangan yang luar biasa.

No comments:

Post a Comment